Tuesday, December 30, 2008

GUNUNG DEMPO ( 3173 mdpl )



Nirwana di Lembah Parapuyang

Gunung api strato ini secara administratif terletak di Kecamatan Pagar Alam, Kabupaten Lahat Sumatera Selatan, Gunung ini masih merupakan aliran bukit barisan yang dikelilingi oleh bukit yang menjulang tinggi seperti Bukit Dingin ( 2026 mdpl ), Bukit Payung ( 1570 mdpl ) dan Gunung Merapi. Selain banyak penduduk desa yang naik ke puncak baik sekedar menikmati alam atau mencari kayu, banyak juga pendaki-pendaki yang berkunjung ke gunung ini pada akhir minggu, khususnya pendaki dari Bengkulu, Palembang , Lampung dan sekitarnya.

AKSES KE SANA

PALEMBANG – PAGAR ALAM-PTPN III ( BAPAK ANTON )

Dari ibu kota Sumatera Selatan, Palembang atau tepatnya di Terminal Palembang yang terletak di bawah jembatan Ampera, pendaki dapat menggunakan mini bus menuju Pagar Alam yang memakan waktu 7 jam. Selepas Kota Lahat jalanan beraspal mulai menanjak dan berliku dengan jurang yang menganga di sepanjang bibir aspal hingga mencapai Kota Pagar Alam yang sangat dingin dan indah. Sesuai dengan namanya, kota ini dipagari oleh rentetan Pegunungan Bukit Barisan. Yang tertinggi dibukit itu adalah

Gunung Dempo.

Penduduk Pagar Alam sangat majemuk. Selain terdapat beberapa suku asli seperti suku Pasma, Gary, Lintang juga terdapat suku pendatang dari jawa yang mewarnai roda kehidupan di kota ini. Perjalanan menuju PTPN III yang berjarak 15 km dapat ditempuh dengan naik angkutan pedesaan selama 1 jam. Disini pendaki akan melewati perkebunan kopi.


PENDAKIAN


PTPN III - KAMPUNG EMPAT

Perjalanan menuju Kampung Empat memakan waktu selama 1 jam dengan melewati vegetasi perkebunan teh.


KAMPUNG EMPAT - PINTU RIMBO

Kampung Empat ini berada di ketinggian 1200 mdpl dan merupakan tempat tinggal bagi karyawan pemetik teh yang mayoritas berasal dari daerah Jawa. Pendaki dapat menyiapkan perbekalan air dari kampung ini, tetapi untuk kebutuhan logistik sbaiknya dipenuhi dari bawah karena di tempat ini persediaan kurang memadai. Selepas Kampung Empat pendakian di lanjutkan menuju Pintu Rimbo yang memakan waktu 30 menit. Pendaki akan tetap melewati hamparan kebun teh dan hamparan Bukit Barisan.


PINTU RIMBO - POS I

Pintu Rimbo merupakan batas vegetasi antara perkebunan teh dengan hutan Raya Gunung Dempo. MEnuju pos I lintasan sangat licin dan terjal. Bahkan sesekali pendaki akan dipaksa berpegangan pada akar-akar pohon demi menggapai lintasan selanjutnya. Menuju pos I membutuhkan waktu selama 2 jam.


POS I - POS II

Di pos I terdapat sumber air. Pendakian menuju pos II membutuhkan waktu 2 jam dengan rute yang tetap menanjak ( melalui jalur air ) dan sangat licin diwaktu hujan. Di tengah lintasan pendaki akan menemui sebuah tanjakan curam yang di kenal dengan sebutan Tanjakan Dinding Lemari.


POS II - MAKAM PUYANG HERLAN

Pos II ini berada di ketinggian 2600 mdpl. dan terdapat mata air pada sisi kanan lintasan pendakian. medan tetap menanjak dengan jarak tempuh 2.5 jam hingga puyang herlan.


MAKAM PUYANG HERLAN - PUNCAK DEMPO

Pos Makam Puyang Herlan berada pada ketinggian 2950 mdpl. Selepas daerah ini lintasan mulai memasuki vegetasi Cantigi ( Penduduk setempat menamai tanaman ini dengan sebutan kayu panjang umur). Waktu tempuh menuju puncak Dempo adalah 30 menit.

Puncak Dempo merupakan dataran kecil yang berada di ketinggian 3173 mdpl. disini pendaki dapat melihat pemandangan dengan leluasa karena daerah ini sangat terbuka.



Read More..

GUNUNG KERINCI ( 3805 mdpl )




Secuil Surga yang Jatuh di Andalas

Gunung Kerinci masuk dalam bukit barisan, yang secara administratif terletak diantara Propinsi Sumatera Barat dan Jambi tepatnya di kabupaten Kerinci. Gunung yang masih aktif ini juga masuk dalam pangkuan Taman Nasional Kerinci Seblat yang luasnya mencapai 1.484.660 ha. Taman nasional ini membentang membentuk bukit barisan hingga 4 propinsi. Sebagian besar dari taman nasional ini masuk dalam Propinsi Jambi. Taman nasional ini ditetapkan sebagai daerah Konservasi pada 14 Oktober 1982 yang melindungi fauna seperti Harimau Sumatera, Wau-wau, Siamang, Ungko, Simpei, dll.

AKSES KE SANA

BANGKO-SUNGAI PENUH KAYU ARO ( KERSIK TUO )
Selain dari Bangko, Sungai penuh dapat juga ditempuh dari kota Padang. Selepas Bangko pendaki akan menjumpai jalan aspal yang sempit dan berliku dipagari oleh tebing-tebing raksasa yang diselimuti oleh hutan hujan tropis, jurang-jurang yang menganga pada setiap tepi jalan, dan bentangan sungai Batang Merangin dengan panduan air terjunnya. Pemandangan tersebut dapat disaksikan selama 4 jam perjalanan menuju sungai penuh. Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju Kayu Aro selama 2 jam. Pemandangan yang tersaji tetap indah yang terdiri dari bukit-bukit, perkebunan teh dan ladang sayuran di dataran tinggi yang sangat luas. Turun di Kayu Aro, Dusun kresik tuo atau tepatnya simpang macan yang merupakan tugu Harimau Sumatera. PENDAKIAN KERSIK TUO ( TUGU MACAN ) - R SEPULUH Daerah Kersik Tuo terletak di ketinggian 1400 mdpl. Tempat ini terletak di 49 km sebelah utara Kabupaten Kerinci. Mayoritas penduduk disini adalah keturunan Jawa, sehingga bahasa yang digunakan pun bahasa Jawa. Pendakian dari Kersik Tuo menuju Puncak Kerinci membutuhkan waktu kira-kira 10-12 jam. Untuk menuju R Sepuluh dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 45 menit atau dapat juga dengan naik ojek. Selama perjalanan ke R sepuluh pendaki akan melewati hamparan luas perkebunan teh yang ditanam sejak masa kolonial, tepatnya tahun 1923. Daerah ini cukup landai. R SEPULUH - PINTU RIMBO R Sepuluh merupakan tempat pendaftaran sekaligus pos pendakian awal. Selepas daerah tersebut pendaki akan melewati ladang penduduk, dengan jalan masih tetap beraspal dan landai. Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit, pendaki akan sampai di Pintu Rimbo. PINTU RIMBO - PESANGGRAHAN I Pintu Rimbo merupakan pintu masuk yang sekaligus sebagai batas vegetasi antara ladang penduduk dan rimba raya Kerinci. Disini pendaki dapat menemui mata air yang terletak di sisi kiri lintasan. Selepas itu pendaki akan melewati lintasan setapak, landai dan dikelilingi oleh hutan yang lebat dan pepohonan berukuran raksasa. Sekitar 10 menit kemudian pendaki akan tiba di pos Pesanggrahan I

PESANGGRAHAN I – PESANGGRAHAN II

Pesanggrahan I merupakan sebuah pondok. Selepas daerah ini lintasan tetap landai hingga pesanggrahan II. Ditengah lintasan, pendaki akan menemui batu lumut. Tidak jauh dari tempat tersebut terdapat aliran sungai, yang berada di sisi kiri lintasan.

PESANGGRAHAN II – PESANGGRAHAN III ( POS I )

Keadaan pondok di pesanggrahan II ini menyerupai pondok sebelumnya. Menuju pos pesanggrahan selanjutnya lintasan tetap landai.

PESANGGRAHAN III ( POS I ) – POS II

Total waktu tempuh dari Pintu Rimbo hingga pso I ini kira-kira 3-4 jam. Pos I ini terletak pada ketinggian 2700 mdpl. Selepas pos I lintasan mulai menanjak dan terjal dengan sesekali diselingi hamparan jurang yang menganga pada sisi-sisi lintasan. Beratnya lintasan ini membuat pendaki sesekali juga harus memakai akar-akar pepohonan untuk dapat mencapai pos II yang dapat ditempuh selama 2-3 jam. Pada lintasan ini pendaki akan melewati batas vegetasi antara hutan hujan tropis dengan daerah tundra yang di tumbuhi tanaman khas sub alpin yang mempunyai ketinggian maksimal 2 meter. Sepanjang lintasan ini angin biasanya berhembus sangat kencang karena daerahnya cukup terbuka.

POS II – POS III

Di pos II terdapat sumber air pada sisi kiri bawah lintasan. Untuk mencapainya dibutuhkan waktu 30 menit. Biasanya di pos inilah para pendaki melakukan summit attack untuk keesokan harinya. Menuju pos III lintasan tetap menanjak yang memaksa pendaki sesekali memanjat akar pepohonan sebagai syarat untuk dapat melangkah ke pos berikutnya. Waktu tempuh menuju pos III adalah 1 jam.

POS III – PUNCAK KERINCI
Pos III merupakan daerah perbatasan antara tumbuhan sub alpin dengan bentangan area padang pasir yang terjal. Di sekitar area ini adalah tempat yang sangat berrbahaya untuk mendirikan tenda, karena hembusan anginya sangat kencang dan temapat ini sangat terbuka.

Satu jam selepas pos III akan ditemui Tugu Yudha yang teletak pada ketinggian 3600 mdpl. Selepas tugu tersebut medan semakin menanjak dengan bebatuan vulkanik yang mudah longsor. Satu jam kemudian pendaki akan tiba di puncak tertinggi Kerinci yang berbentuk triangulasi pada ketinggian 3805 mdpl, yang juga merupakan puncak tertinggi se-Sumatera dan Jawa. Pada puncaknya yang masih aktif akan ditemui kawah dinding yang berwarna hijau kekuningan yang berukuran 600x1000 meter persegi.

Dipuncak ini pendaki dapat menyaksikan dengan leluasa pemandangan yang berserakan di bawah. Tampak Samudera Hindia di sisi barat, Gunung Situjuh dan daerah-daerah di kaki-kaki Gunung Kerinci seperti Lubuk Gadang, Muara Labu, dan lain-lain yang lebih menawan dan indah.



Read More..

Monday, December 29, 2008

GUNUNG LEUSER ( 3.381 mdpl )







Raksasa di Serambi Mekkah

Taman Nasional Gunung leuseur ( TNGL ) adalah salah satu hutan lindung yang ditetapkan sebagai taman yang harus dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Taman nasional ini terletak di propinsi Nanggroe Aceh Darussalam ( Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Aceh Tengah, Aceh Timur dan Aceh Singkil ) dan Propinsi Sumatera Utara ( Kabupaten Langkat dan Karo ) dengan luas 80.000 hektar. Aceh menempati tiga perempat luas taman nasional tersebut. Secara spesifik kawasan gunung Leuser terdiri dari Suaka Margasatwa ( SM ) Kluit 20.000 ha, SM Gunung Leuser 416.500 ha, SM Kappi 142.800 ha, SM Langkat Selatan 82.985 ha, SM sikundur 60.000 ha, Taman Wisata Lawe Gura 9.200 ha, TW Sikundur 18.500 ha, dan hutan lindung serta hutan produksi terbatas seluas 292.707 ha.
Temperatur minimum di sana yaitu 21,1-27.5 derajat celcius dengan curah hujan rata-rata 1.300-4.600 mm pertahun - pada musim kemarau curah hujan tidak lebih dari 100 mm/bulan dengan kelembaban nisbi 80-100%.

AKSES KE SANA
Dari terminal Pinang Baris - Medan, pendaki dapat naik bis berukuran besar seperti Garuda, Pinem atau selian menuju Kutacene yang berjarak 233 km, dengan memakan waktu kira-kira 10-12 jam. Dalam perjalanan tersebut pendaki akan melewati brastagi dan Kaban jahe. Kutacane merupakan ibukota Aceh Tenggara. Daerah ini membentang diantara jalan raya yang menghubungkan Banda Aceh dengan Bakingan, yang membentang sepanjang 508 km.
Selain melalui Medan, Kutacane juga dapat ditempuh melalui Banda Aceh dengan mengendarai Colt L-300. Selanjutnya dari kutacane naik angkutan lokal ( Loser, MArmas ) Jurusan Blangkajeren ke Desa Angusan, atau dapat mencarter langsung ke Desa Kedah Penosan.

PERIZINAN
Selain medan yang membahayakan, juga karena keadaan keamanan di NAD belum sepenuhnya stabil maka pendaki diharapkan mengurus segala perizinan mulai dari Pemda TK I,Kadit Sospol,Kapolres Aceh Tenggara,Basarnas di KKR Polonia Medan,TNGL Aceh Tenggara, Surat keterangan dari organisasi pendakian dan juga surat keterangan dokter.

PENDAKIAN
Telah banyak yang melakukan pendakian menuju Gunung Leuser. Berbagai Jalur Sudah Dirintis. Sekarang sudah terdapat 4 jalur yakni jalur Normal, meruakan jalur pertama yang dibuka oleh Wanadri. Jalur ini mengambil start dari Desa Kedah Penosan Kuta Panjang Aceh Tenggara. Tiga jalur lainnya terdapat pada pendakian Gunung Leuser melalui jalur selatan. Ketiga jalur tersebut yakni jalur Peulumat yang dibuka oleh UKM PA Leuser Unsyiah pada tahun 1994, yang startnya dimulai dari Desa Peulumat Kecamatan Labuhan Aceh Selatan, jalur Rika Vandayana yang dibuka pada tahun 1990.Perintisan jalur tersebut gagal dan hilang, karena saat rombingan menyebrangi Sungai Kerueng MEukek dilanda air bah, yang mengakibatkan tewasnya Rika Vandayana yang juga merupakan Anggota Wanadri. Beberapa waktu kemudain jalur ini dirintis kembali oleh tim putri Jeumpa pada tahun 1995 yang mengambil start dari Desa Jambo Papeun KEcamatan Meukek Aceh Selatan. Jalur ini kemudian diberi nama jalur Putri Jeumpa. dan jalur Manggeng yang dirintis oleh anggota gabungan Wanadri dan Brimob Polri pada bulan Mei 1994 melalui kecamatan Manggeng Aceh Selatan.

GREEN SINEBUK ( KEDAH ) - SIMPANG ANGKASAN
Dari jalur Kedah Aceh Tenggara, puncak gunung yang dituju tidak kelihatan berbeda dengan gunung-gunung lain yang ada di Jawa. Green Sinebuk merupakan pos terakhir berupa Bungalow yang berada pada ketinggian 1555 mdpl. Vegetasi di sekitar daerah ini merupakan daerah perkebunan masyarakat dan hutan herogen dengan keadaan alam yang berupa perbukitan dataran tinggi. Setiba di daerah ini pendaki akan diserbu oleh para guide yang memasang tarif antara Rp. 800.000 s/d Rp.1.000.000 per pendakian.
Disekitar area ini terdapat 7 etnis penduduk yang mendiami seputar ekosistem Leuser yaitu Gayo, Aceh, Melayu, Alas, Singkil, Karo dan Pakpak. Untuk menuju puncak gunung Leuser diperlukan waktu selama 9-10 hari tergantung cuaca dan kondisi fisik pendaki. Maka secara total pulang - pergi, pendakian memakan waktu kira -kira 14-16 hari. untuk mencapai puncak gunung Leuser pendai harus melewati 7 gunung lagi sebagai persyaratannya.
Hutan pertama yang ditemui kondisinya masih cukup rimbun dan berlumut yang menyebabkan jalan setapaknya sangat licin. karena lebatnya hutan di daerah ini, sinar mataharipu tidak samai ke tanah sehingga kelembabannya menjadi abadi. Menurut penduduk setmpat, daerah di sekitar ini terdapat " persimpangan siluman " yang merupakan sebuah persimpangan menuju perkebunan ilegal " perkebunan daun surga " yang di kelola oleh oknum - oknum tertentu. Disinyalir harimau Sumatra masih berkelian di sekitar daerah ini. dan di sepanjang jalan akan disajikan pemandangan hewan - hewan yang langka.
Menuju Simpang Angkasan diperlukan waktu normal pendakian 9-10 jam, itupun jika di dukung cuaca yang bersahabat.

SIMPANG ANGKASAN - JAMBUR
Simpang Angkasan terdapat disebuah pegunungan yang berada di ketinggian 1525 mdpl. Vegetasi di sekitar adalah hutan heterogen dan hutan yang telah hangus terbakar.Banyak terdapat jenis burung dan tumbuhan pemangsa binatang ( kantong semar ). Didaerah ini pendaki diwajibkan waspada karena terdapat percabangan lintasan yang cukup membingungkan. Untuk itu diperlukan Orientasi dan navigasi yang jitu dan tepat agar pendaki dapat meneruskan perjalanan menuju jambur. Lintasan menuju Jambur mulai nanjak dan berat dengan lebatnya vegetasi yang di dominasi oleh juluran pohon rotan. Diperlukan waktu 2-3 jam menuju JAmbur.

JAMBUR - PUNCAK ANGKASAN
Jambur merupakan sebuah pos pendakian yang berupa tanah terbuka dan disekitar terdapat genangan air yang dapat digunakan sebagai keperluan memasak bagi para pendaki. Untuk menuju puncak Angkasan diperlukan waktu 3-4 jam dengan lintasan yang tetap menanjak.

PUNCAK ANGKASAN - SIMPANG JI'IT
Puncak Angkasan berada pada ketinggian 2891 mdpl. Disini pendaki dapat menjumpai beberapa jenis fauna. Perjalanan kesana ditempuh dengan menyusuri sebuah punggungan yang berhutan sangat lebat. Perjalanan kira-kira memakan waktu 2-2.5 jam dengan panjang lintasan 3.4 km.
Simpang JI'IT biasa dikenal juga dengan simpang 21. Selepas area ini lintasan tetap landai. Sekitar 1 km kemudian pendaki akan memasuki area hutan kayu manis. Selanjutnya pendaki harus benar- benar kembali menentukan orientasi medan yang tepat karena lintasan banyak tertutup oleh semak. Untuk sampai lintasan Badak pendaki perlu menempuhnya selama 3.5 - 4 jam dengan lintasa menanjak.

LINTASAN BADAK - BLANGBEKE
Lintasan Badak merupakan area camp yang berada didekat Bukit Perpanji. Biasanya pendaki berada disini jika telah memasuki hari kelima. Setelah itu lintasan menuju Blangbeke sangatlah panjang yang memakan waktu pendakian 8-10 jam. Untuk itu pendaki dianjurkan menimbun logistik sebagai cadangan m,akanan saat turun kelak.
Medan menuju Blangbeke lebih terbuka dan banyak vegetsi semak perdu.

BLANGBEKE - KOLAM BADAK
Selepas area Blangbeke kondisi medan mulai memasuki daerah berhutan lebat dan pepohonannya diselimuti lumut tebal. Vegatasi sepanjang lintasan ini sangatlah beragam mulai dari pohon berbatang keras dan lebat hingga semak dan benalu yang menempel apada pepohonan besar tersebut. Namun sepanjang lintasan ini belum dapat ditemui edelweis. Selepas area tersebut pendaki akan menyebrangi tiga buah sungai kecil dan sangat jernih dan dingin, dan sebuah sungai yang cukup besar dengan luas penampang mencapai 10m, yang bernama sungai Alas 2 . sekitar 3 jam kemudian, pendaki akan tiba di Camp Kolam Badak.

KOLAM BADAK - BIPAK
Dinamakan kolam badak karena tempat ini sering digunakan berkubang oleh Badak-Badak Sumatera. Panorama disekitar kolam badak ini sangatlah indah bila cuaca cerah. Karena lokasinya sangat terbuka sehingga memungkinkan pendaki untuk menyaksikan area di kawasan bawah. selain itu di tempat ini juga terdapat genangan air yang menyerupai sebuah danau. Ditempat yang cukup terbuka dengan sinar matahari yang cukup ini pendaki dapat menyempatkan diri menjemur segala perlengkapan pendakian yang basah.
Selepas area kolam badak medan yang akan dilalui pendaki kembali menanjak dan sesekali menurun dengan pemandangan yang sangat indah. untuk mencapai Camp Bipak perlu waktu 5.5-6 jam.

BIPAK - BIPAK KALENG
Bipak kaleng merupakan sebuah pos yang berasal dari kata bivoak atau bivak. Tempat ini berada disebuah puncak bukit kecil yang tak bernama, biasanya pada hari ke 7 pendaki akan tiba disini. Puncak Leuser belumlah menampakan dirinya. Untuk sampai ke bipak kaleng memakan waktu selama 5-6 jam pendakian dengan medan yang hampir sama dengan sebelumnya, yakni naik turun melewati perbukitan dan lembah.

BIPAK KALENG - BIPAK BATU
Dinamakan bipak kaleng karena diarea ini terdapat bekas kaleng sisa makanan yang didrop dari helikopter kepada rombongan yang kehabisan perbekalan. untuk sampai ke bipak batu hanya memerlukan waktu 30-45 menit.

BIPAK BATU - PADANG SABANA
Dinamakan bipak batu karena di tempat ini banyak terdapat batu berserakan dengan dikelilingi vegetasi semak dan nyaris tidak terdapat pepohonan. Dari area ini puncak Gunung Leuser masih belum tampak. Selepas area ini lintasan landai dan tidak begitu menanjak. Ditengah pendakian dapat di temui sebuah sungai kecil yang membentang, airnya jernih. Untuk mencapai padang sabana diperlukan waktu 4-4.5 jam.

PADANG SABANA - PUNCAK LOSER
Padang sabana merupakan padang rumput yang sangat luas dan indah. Area ini dapat digunakan pendaki sebagai tempat summit attack untuk keesokan harinya menuju puncak Loser. Lintasan menuju puncak loser tidaklah begitu menanjak dan hanya membutuhkan waktu selama 1.5 jam.
Puncak Loser merupakan yang tertinggi dari puncak Leuser. Puncak ini mempunyai ketinggian 3404 mdpl, dan hanya berdampingan dengan puncak gunung Leuser yang merupakan rentetan Bukit Barisan yang memanjang di sepanjang pulau Sumatera.
Kemudian perjalanan dapat dilanjutkan menuju Puncak Leuser yang membutuhkan waktu pendakian 5-6 jam, dengan melewati beberapa punggungan. Setiba di Puncak Leuser pendaki dapat menyaksikan indahnya Taman Nasional Gunung Leuser yang berbukit -bukit bergelombang seluas 950.000 ha dan dihiasi oleh deburan ombak nun jauh di sisi selatan diantara kabut tipis yang melintas, yang menyadarkan betapa kecilnya umat manusia dibandingkan ciptaan Tuhan.

Read More..

Tuesday, December 23, 2008

gede pangrango










Read More..

Friday, December 12, 2008

lets get to make adventure to the mountaint

in the world..too many mountaint we can to know.. every week end we can hikking , climbing, an more ...can see the beatiful of world...fujiama .. that is once mountain of many mountain.. who can hikking to this mount?.. we can do that... yes we can do that.. try ..make adventure.. cause it can be you happines... Read More..

Thursday, December 11, 2008

adventure of life

all human life on the earth..have a many hobby..on the night we can see the star have a light..we can see the sunset on the afternoon.. we can see the sunrise in the morning..this is a beautiful life..
just it ?..no !!.. poeple can make be happy cause they can feel the adventure to the mountain..lake..cave..n more...
lets gets to begin.... the adventure of life Read More..